Apa sih permission marketing approach itu??
Permission marketing approach adalah istilah yang digunakan dalam dunia marketing baik secara umum maupun e-marketing, dimana penjual harus bertanya terlebih dahulu sebelum melanjutkan proses penjualan ke langkah selanjutnya. Sebagai contohnya, penjual wajib menanyakan dahulu sebelum membagikan iklan kepada pembeli potensial. Hal ini bertujuan agar si calon pembeli potensial ini dipastikan tidak merasa terganggu dengan promosi kita.
Mengapa menjadi penting dalam B2C??
Berbeda dengan B2B dimana segala informasi (email ataupun contact person yang mewakili perusahaan) biasanya sudah diberikan dan biasanya promo untuk perusahaan-perusahaan besar tidak diperlukan lagi karena mereka sudah menerapkan Supply Chain Management, sehingga bila perusahaan besar memerlukan supply akan tercatat secara otomatis di sistem. Jika belum menerapkan SCM, perusahaan besar biasanya yang akan menghubungi bila mereka memerlukan produk dari kita.
Sedangkan dalam B2C ini sangat penting, pelanggan yang menjadi target kita adalah pelanggan dengan kapasitas penggunaan dan ketertarikan yang sangat beragam. Sebagai seorang customer kita pasti akan terganggu bila kita menjumpai promosi yang dikirimkan ke dalam email kita, sementara kita tidak memerlukan barang yang penjual promosikan. sebagai contoh, bila pelanggan bukan pembeli produk kecantikan, ia akan sangat merasa terganggu dengan iklan tentang produk-produk tersebut yang membuat penuh inbox mail nya. Lain halnya bagi mereka yang mengikuti perkembangan produk-produk kecantikan, pasti akan merasa sangat diperhatikan dengan servis yang kita berikan. Jangan sampai pelanggan merasa terganggu dengan promosi kita, karena hal ini juga dapat merusak brand image kita menurut konsumer. Karenanya, permission marketing approach menjadi sangat penting dalam B2C.
Link informasi tambahan mengenai Permission Marketing Approach: http://en.wikipedia.org/wiki/Permission_marketing
Permission marketing approach adalah istilah yang digunakan dalam dunia marketing baik secara umum maupun e-marketing, dimana penjual harus bertanya terlebih dahulu sebelum melanjutkan proses penjualan ke langkah selanjutnya. Sebagai contohnya, penjual wajib menanyakan dahulu sebelum membagikan iklan kepada pembeli potensial. Hal ini bertujuan agar si calon pembeli potensial ini dipastikan tidak merasa terganggu dengan promosi kita.
Mengapa menjadi penting dalam B2C??
Berbeda dengan B2B dimana segala informasi (email ataupun contact person yang mewakili perusahaan) biasanya sudah diberikan dan biasanya promo untuk perusahaan-perusahaan besar tidak diperlukan lagi karena mereka sudah menerapkan Supply Chain Management, sehingga bila perusahaan besar memerlukan supply akan tercatat secara otomatis di sistem. Jika belum menerapkan SCM, perusahaan besar biasanya yang akan menghubungi bila mereka memerlukan produk dari kita.
Sedangkan dalam B2C ini sangat penting, pelanggan yang menjadi target kita adalah pelanggan dengan kapasitas penggunaan dan ketertarikan yang sangat beragam. Sebagai seorang customer kita pasti akan terganggu bila kita menjumpai promosi yang dikirimkan ke dalam email kita, sementara kita tidak memerlukan barang yang penjual promosikan. sebagai contoh, bila pelanggan bukan pembeli produk kecantikan, ia akan sangat merasa terganggu dengan iklan tentang produk-produk tersebut yang membuat penuh inbox mail nya. Lain halnya bagi mereka yang mengikuti perkembangan produk-produk kecantikan, pasti akan merasa sangat diperhatikan dengan servis yang kita berikan. Jangan sampai pelanggan merasa terganggu dengan promosi kita, karena hal ini juga dapat merusak brand image kita menurut konsumer. Karenanya, permission marketing approach menjadi sangat penting dalam B2C.
Link informasi tambahan mengenai Permission Marketing Approach: http://en.wikipedia.org/wiki/Permission_marketing
Tidak ada komentar:
Posting Komentar